MODEL
PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE
(Implementasi Model dalam Pembelajaran Ekonomi)
Oleh
HILDA SRIDEWITA
NIM : 1209226
BAB
I
PENDAHULUAN
Model Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di
sebut example and non-example merupakan model pembelajaran yang
menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini
disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi
sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam gambar. Penggunaan Model
Pembelajaran Example Non Example ini lebih menekankan pada konteks
analisis siswa.
Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun dapat
juga digunakan di kelas rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat
perkembangan siswa kelas rendah seperti ; kemampuan berbahasa tulis dan lisan,
kemampuan analisis ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya.
Model Pembelajaran Example Non Example menggunakan gambar
dapat melalui LCD/OHP, Proyektor, ataupun yang paling sederhana adalah poster.
Gambar yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga
anak yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas.
BAB II
TEORI/KONSEP TENTANG MODEL PEMBELAJARAN
EXAMPLE NON EXAMPLE
1
Pengertian Model Pembelajaran Example Non Example
Menurut Buehl (1996) dalam Apariani dkk, (2010:20) menjelaskan bahwa examples non examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk
mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan
siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari examples non
examples dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang
ada. Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh
akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberikan
gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang
dibahas.
Model
Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example and
non-example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media
pembelajaran.
Metode Example non Example adalah metode yang
menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan
mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan
permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang
disajikan
Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak
konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga
dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Example and Nonexample
adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik
ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal
yang terdiri dari example dan non-example dari suatu definisi konsep yang ada,
dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang
ada.
Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan
suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non-example memberikan gambaran
akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Example Non Example
dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang
diketahui secara primer hanya dari segi definisinya dari pada dari sifat
fisiknya.
Pembelajaran
Examples Non Examples adalah salah
satu contoh model pembelajaran yang
menggunakan media. Media dalam pembelajaran merupakan sumber yang digunakan
dalam proses belajar mengajar. Manfaat media ini adalah untuk guru membantu dalam proses mengajar, mendekati
situasi dengan keadaan yang sesungguhnya. Dengan media diharapkan proses
belajar dan mengajar lebih komunikatif dan menarik.
Model Pembelajaran Examples Non
Examples
atau juga biasa di sebut Examples
And Non-Examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan
gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan
dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk
diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar.
Salah
satu proses belajar mengajar adalah gambar. Media gambar merupakan salah satu
alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang dapat membantu mendorong
siswa lebih melatih diri dalam mengembangkan pola pikirnya. Dengan menerapkan
media gambar diharapkan dalam pembelajaran dapat bermanfaat secara fungsional
bagi semua siswa. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa diharapkan akan
aktif termotivasi untuk belajar.
Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan
non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman
yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
Examples non
examples
merupakan metode belajar yang menggunakan media-media atau non media sebagai
contoh. Contoh-contoh yang biasa digunakan dan sederhana bisa berupa kasus yang
ada di koran atau media lain seperti televisi, ataupun bisa lebih sederhana
lagi berupa isu-isu yang sedang berkembang di dalam masyarakat yang tentunya
tetap sesuai dengan bobot materi yang akan diberikan.
Examples non examples merupakan
model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram, atau tabel sesuai
materi bahan ajar dan kompetensi, sajian gambar ditempel atau memakai LCD/OHP,
dengan petunjuk guru siswa mencermati sajian, diskusi kelompok tentang sajian
gambar tadi, presentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan
refleksi (Roestiyah. 2001: 73).
Selanjutnya Slavin dalam Djamarah, (2006: 1) dijelaskan bahwa examples
non examples adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh.
Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan
Kompetensi Dasar.
Menurut (Agus Suprijono, 2009 : 125)
Langkah – langkah model pembelajaran examples non examples diantaranya :
1.
Guru
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gambar yang
digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan materi yang dibahas
sesuai dengan Kompetensi Dasar.
2.
Guru
menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD atau OHP, jika ada
dapat pula menggunakan proyektor. Pada tahapan ini guru juga dapat meminta
bantuan siswa untuk mempersiapkan gambar yang telah dibuat dan sekaligus
pembentukan kelompok siswa.
3.
Guru memberi
petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisis
gambar. Biarkan siswa melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara
seksama, agar detil gambar dapat difahami oleh siswa. Selain itu, guru juga
memberikan deskripsi jelas tentang gambar yang sedang diamati siswa.
4.
Melalui diskusi
kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut
dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan akan lebih baik jika disediakan oleh
guru.
5.
Tiap kelompok
diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Siswa dilatih untuk menjelaskan
hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing.
6.
Mulai dari
komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai
tujuan yang ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari analisa yang dilakukan
siswa, maka guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
7.
Guru dan
peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
Modifikasi model pembelajaran Examples Non Examples :
1.
Guru menulis
topik pembelajaran
2.
Guru menulis
tujuan pembelajaran
3.
Guru membagi
peserta didik dalam kelompok (masing-masing kelompok beranggotakan 6-7 orang)
4.
Guru
menempelkan gambar di papan tulis atau menayangkannya melalui LCD atau OHP
5.
Guru meminta
kepada masing-masing kelompok untuk membuat rangkuman tentang macam-macam gambar
yang ditunjukkan oleh guru melalui LCD
6.
Guru meminta
salah satu kelompok mempresentasikan hasil rangkumannya, sementara kelompok
lain sebagai penyangga dan penanya.
7.
Peserta didik
melakukan diskusi
8.
Guru memberikan
penguatan pada hasil diskusi.
Model
example non example penting dilakukan karena suatu definisi konsep
adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya
daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example
dan nonexample diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju
pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
Kerangka konsep model pembelajaran example non example antara
lain:
1.
Menggeneralisasikan
pasangan antara contoh dan non-contoh yang menjelaskan beberapa dari sebagian
besar karakter atau atribut dari konsep baru. Menyajikan itu dalam satu waktu
dan meminta siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar
tersebut. Selama siswa memikirkan tentang tiap examples dan non-examples
tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar itu berbeda.
2.
Menyiapkan examples
dan non examples tambahan, mengenai konsep yang lebih spesifik untuk
mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga mampu memahami
konsep yang baru.
3.
Meminta siswa
untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan konsep examples dan
non-examples mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk menginformasikan
di kelas untuk mendiskusikannya secara klasikal sehingga tiap siswa dapat
memberikan umpan balik.
4.
Sebagai bagian
penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep yang telah diperoleh
dengan menggunakan karakter yang telah didapat dari examples dan
non-examples.
2
Metode
Pembelajaran Example Non Example
Metode Examples
non Examples juga merupakan
metode yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis
sebuah konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak
konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga
dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Examples and non example adalah taktik yang dapat digunakan
untuk mengajarkan definisi konsep
Example Non Example dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi konsep adalah
suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada
dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example
dan non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju
pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
Guru menyiapkan pengalaman dengan
contoh dan non-contoh akan membantu siswa untuk membangun makna yang kaya dan
lebih mendalam dari sebuah konsep penting. Joyce and Weil (Suratno, 2009:1)
telah memberikan kerangka konsep terkait strategi tindakan, yang menggunakan
metode Example Non example, sebagai berikut:
a.
Menggeneralisasikan pasangan antara
contoh dan non-contoh yang menjelaskan beberapa dari sebagian besar karakter
atau atribut dari konsep baru. Menyajikan itu dalam satu waktu dan meminta
siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut.
Selama siswa memikirkan tentang tiap examples dan non-examples
tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar itu berbeda.
b.
Menyiapkan examples dan non
examples tambahan, mengenai konsep yang lebih spesifik untuk mendorong
siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga mampu memahami konsep
yang baru.
c.
Meminta siswa untuk bekerja
berpasangan untuk menggeneralisasikan konsep examples dan non-examples
mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk
mendiskusikannya secara klasikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.
d.
Sebagai bagian penutup, adalah
meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep yang telah diperoleh dengan
menggunakan karakter yang telah didapat dari examples dan non-examples.
Berdasarkan hal di atas, maka
penggunaan metode example non example pada prinsipnya adalah upaya untuk
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menemukan konsep
pelajarannya sendiri melalui kegiatan mendeskripsikan pemberian contoh dan
bukan contoh terhadap materi yang sedang dipelajari.
3
Prinsip / ciri-ciri Model Pembelajaran Example non
Example
Metode
Example non Example juga merupakan metode yang mengajarkan pada siswa
untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada umumnya
dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar
sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu
sendiri. Example and Nonexample
adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep.
Strategi
yang diterapkan dari metode ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara
cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example example (memberikan
gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang
dibahas, sedangkan) dan non-example (memberikan gambaran akan
sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas) dari
suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan
keduanya sesuai dengan konsep yang ada.
Metode Example non Example penting dilakukan
karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer
hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan
perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan
dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi
yang ada.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE
1.
Kelebihan Model
Pembelajaran Example Non Example
Menurut Buehl dalam (Apriani
dkk, 2007:219) mengemukakan
kelebihan metode example non example antara lain:
a. Siswa berangkat dari
satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya
dengan lebih mendalam dan lebih kompleks.
b. Siswa terlibat dalam
satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun
konsep secara progresif melalui pengalaman dari example dan non
example
c. Siswa diberi sesuatu
yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan
mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih terdapat
beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan
pada bagian example.
Keunggulan lainnya dalam model pembelajaran examples non
examples diantaranya :
a. Siswa lebih berfikir
kritis dalam menganalisa gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD)
b. Siswa mengetahui aplikasi
dari materi berupa contoh gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD)
c. Siswa diberi kesempata
mengemukakan pendapatnya yang mengenai analisis gambar yang relevan dengan
Kompetensi Dasar (KD)
2.
Kekurangan
Model Pembelajaran Example Non Example
a.
Tidak
semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
b.
Memakan
waktu yang lama.
BAB IV
ASUMSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
EXAMPLE NON EXAMPLE
Proses belajar
mengajar yang terlaksana di dalam kelas pada umumnya dapat menimbulkan
rasa bosan siswa ketika pembelajaran yang dilaksanakan berkesan terlalu
prosedural. Artinya, guru melaksanakan pembelajaran secara sistematis sementara
keadaan seperti ini umumnya tidak diinginkan siswa.
Disamping itu,
perangkat pembelajaran dalam hal ini buku-buku paket yang diberikan sebagai
materi pembelajaran kepada siswa mengandung materi yang terlalu padat dan
meluas, sehingga dapat menyebabkan ketidak tertarikan siswa untuk membaca
materi pelajaran, terlebih lagi metode pembelajaran yang tidak tepat digunakan
dalam proses belajar mengajar.
Jika kondisi
pembelajaran dalam kelas sebagaimana uraian di atas, maka guru ada baiknya
melakukan upaya untuk mengubah metode pembelajaran yang digunakan, karena bukan
tidak mungkin keadaan belajar siswa sebagaimana uraian di atas salah satunya
disebabkan karena metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan keinginan dan
keadaan belajar siswa dalam kelas. Salah satu upaya yang dapat ditempuh guru
adalah dengan menggunakan metode example non example sehingga siswa dapat belajar menemukan
konsep pelajaran secara mandiri.
Metode pembelajaran example non
example menuntut pro-aktif siswa dalam memahami konsep materi pelajaran
melalui serangkaian kegiatan mengamati hal-hal tertentu yang menjadi fokus
materi pelajaran dan kemudian coba dideskripsikan oleh siswa melalui pemberian
contoh-contoh yang relevan dan membandingkannya dengan yang bukan contoh dari
materi pelajaran.
BAB V
IMPLEMENTASI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE
DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI
Langkah pengembangan model
pembelajaran example non example dijalankan antara lain dengan
meningkatkan kualitas sekolah. Kualitas pendidikan di sekolah ditentukan oleh
berbagai faktor antara lain: faktor guru, siswa, proses pembelajaran,
lingkungan, sarana dan prasarana pembelajaran serta waktu pembelajaran.
Faktor-faktor tersebut di dalam
pelaksanaannya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya sehingga
saling mendukung. Rendahnya mutu
pendidikan salah satunya disebabkan proses pembelajaran yang belum
efektif. Pembelajaran yang efektif dapat terwujud apabila pembelajaran sesuai
sasaran dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
Penggunaan metode pembelajaran yang
tidak sesuai dengan keinginan dan keadaan belajar siswa dalam kelas akan
mempengaruhi hasil belajar. Salah satu upaya yang dapat ditempuh guru adalah
dengan menggunakan metode Example Non Example sehingga siswa dapat
belajar menemukan konsep pelajaran secara mandiri.
Implementasi pembelajaran example non example di
dalam kelas adalah :
1 Pembelajaran menggunakan
contoh gambar sesuai kompetensi
dasar
2 Siswa membentuk kelompok kecil untuk berdiskusi dan mengerjakan tugas dari peneliti
3 Presentasi oleh tiap kelompok dan
tanya jawab
4 Memberikan skor kepada tiap-tiap
kelompok dan memberikan penghargaan
5 Guru menjelaskan kembali pokok
bahasan dengan presentasi
6 Guru mengadakan ujian tulis, yaitu
pre test dan post test
Berdasarkan teori dan konsep
pembelajaran example non example yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
dapat dirumuskan dalam menimplentasikan materi pelajaran yang sesuai dengan
SK/KD dan indikator mata pelajaran ekonomi kelas. Dengan harapan penerapan
metode pembelajaran example non example dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa
Berikut ini dapat dipaparkan model
pembelajaran example non example pada RPP dengan pokok bahasan
“Kebutuhan Manusia” untuk mata pelajaran Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Tanjung
Raya adalah sebagai berikut :
Rencana
Perencanaan Pembelajaran
( RPP )
Nama Sekolah : SMA Negeri 1
Tanjung Raya
Materi Pelajaran :
Ekonomi
Pokok bahasan : Kebutuhan Manusia
Kelas / Semester :
X / Gasal
Pertemuan ke : Ke Tiga
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Standar
Kompetensi : Memahami
permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan
kebutuhan manusia, kelangkaan
dan sistem ekonomi.
Kompetensi
Dasar : Mengidentifikasi kebutuhan
manusia dan factor-faktor yang
mempengaruhi perbedaan kebutuhan
Indikator : 1.1.1 Mendeskripsikan
pengertian kebutuhan manusia.
1.1.2
Mengidentifikasi macam-macam kebutuhan
manusia.
1.1.3 Mengindentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi
perbedaan kebutuhan manusia.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah
melakukan pembelajaran materi ini, siswa diharapkan dapat:
1.1.1
Mendeskripsikan pengertian kebutuhan
manusia dengan tepat.
1.1.2
Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam
kebutuhan manusia.
1.1.3
Menyebutkan dan menjelaskan
factor-faktor yang menyebabkan perbedaan kebutuhan manusia.
II. Materi Ajar:
1. Pengertian
kebutuhan manusia
2. Macam-macam
kebutuhan manusia
3. Factor-faktor
yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan manusia
III. Metode
Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya
jawab
ü Pendekatan
model pembelajaran examples non examples
IV. Langkah-langkah
Pembelajaran
A. Pendahuluan
(5 menit )
1. Salam
(religious)
2. Berdo`a
(religious & kepatuhan)
3. Presensi
dengan fokus kepada siswa yang tidak masuk (tanggung jawab, kedisiplinan,
kepedulian)
4. Apersepsi
untuk mengingatkan pengalaman yang sudah dimiliki oleh siswa (tanggap,
komunikatif, kecerdasan )
B. Inti
Pelajaran (35 menit)
1. Guru
menyampaikan secara singkat garis-garis besar materi yang akan dipelajari
(eksplorasi), keingintahuan
2. Guru
menjelaskan model pembelajaran yang digunakan examples non examples
(eksplorasi), tanggap, keingintahuan
3. Guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2-3 siswa
(elaborasi) , kerjasama, tanggungjawab
4. Guru
menampilkan gambar-gambar dan siswa diarahkan untuk menganalisa (elaborasi),
rasa ingin tahu, kecerdasan, berfikir logis.
5. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan gambar-gambar yang
ditampilkan. (elaborasi), berfikir logis, kritis, kreatif, inovatif, kerja
sama, kedisiplinan.
6. Guru
memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk membacakan hasil
diskusinya.(elaborasi), percaya diri, tanggung jawab.
7. Guru
menjelaskan meteri sesuai tujuan yang ingin dicapai (eksplorasi), kecerdasan,
kemandirian.
8. Guru
memberikan umpan balik positif dan memberikan penguatan secara lisan
(konfirmasi), menghargai karya dan prestasi orang lain.
9. Guru
memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan. (Konfirmasi), kecerdasan
C. Penutup
( 5 menit )
1. Bersama-sama
dengan peserta didik meringkas atau menyimpulkan pelajaran yang telah
dipelajari (tanggap, jujur)
2. Memberikan
post test dengan pertanyaan lisan (kecerdasan, rasa percaya diri)
3. Meberikan
tugas rumah dengan mengerjakan soal pada LKS. (kemandirian, kejujuran,
disiplin)
4. Memberikan
arahan dan motivasi kepada siswa (semangat , cinta ilmu)
5. Berdo`a
(religius)
V. Alat / Bahan / Sumber
A. Alat
/ Media :
·
LCD
B. Bahan : Contoh berupa gambar-gambar
C. Sumber
: Mugiyono: 1996. IPS EKONOMI.
Jakarta. Tiga Serangkai
VI. Evaluasi
A. Penilaian
kognitif dalam bentuk tes lisan
Soal tes lisan:
1) Jelaskan
pengertian kebutuhan!
2) Sebutkan
macam-macam kebutuhan manusia menurut sifatnya!
3) Berikan
contoh kebutuhan manusia menurut subjeknya!
4) Sebutkan
factor-faktor yang menyebabkan perbedaan kebutuhan!
5)
Perhatikan gambar berikut, termasuk dalam kebutuhan
apakah gambar tersebut:
![]() |
![]() |
||||
![]() |
|||||
Jawaban:
1) Kebutuhan adalah keinginan manusia
terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun
kebutuhan rohani
2) Macam-macam
kebutuhan menurut sifatnya :
a. Kebutuhan
jasmani
b. Kebutuhan
rohani
3) Contoh
kebutuhan manusia menurut subjeknya:
a. Kebutuhan
individu, contoh: pelajar membutuhkan buku dan pena
b. Kebutuhan
kelompok, contoh: jalan raya, rumah sakit, sekolahan, dan lain-lain
4) Factor-faktor
yang menyebabkan perbedaan kebutuhan:
a. Peradaban
b. Lingkungan
c. Adat
istiadat
d. Agama
5) Gambar 1 kebutuhan rohani
Gambar 2 kebutuhan tersier
Gambar 3 kebutuhan kelompok
ü Memberikan
poin plus pada siswa yang berani dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar
B. Penilaian
afektif dan psikomotorik dalam bentuk format penilaian
No
|
Nama
|
Perilaku
|
Jumlah skor
|
Nilai
|
Ket
|
||||
Disiplin
|
inisiatif
|
Kerja sama
|
Percaya diri
|
Tanggung jawab
|
|||||
1
|
|||||||||
2
|
|||||||||
3
|
|||||||||
4
|
|||||||||
5
|
Keterangan: rentangan:
a.
1 : sangat kurang 0 - 20
2 : kurang 21 - 40
3 : sedang 41 - 60
4 : baik 61
- 80
5 : sangat baik 81 – 100
b. nilai
diisi dari hasil perhitungan
N = jumlah score yang diperoleh x 100
Nilai
bobot
Mengetahui,
Maninjau Juni 2013
Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran Ekonomi
Khairul
Amri, S.Pd., MM Hilda Sridewita, SE
NIP. 19640105 198903 1005 NIP.
19780115 200604 20013
BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI
A.
Materi
Pembelajaran
KEBUTUHAN
MANUSIA
1. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan
adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan
kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada
kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak
nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati, maka kebutuhan
manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor yang menyebabkan kebutuhan
manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut :
·
Makin
bertambahnya jumlah penduduk.
·
Makin
maju ilmu pengetahuan dan teknologi.
·
Makin
meluaskan lingkungan perguruan.
·
Meningkatkan
tingkat kebudayaan manusia.
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Berusaha secara individu atau
kelompok dalam masyarakat atau lingkungannya.
b. Pemenuhan kebutuhan tidak
sekaligus, tetapi harus menerapkan skala prioritas yaitu mengutamakan
kebutuhanmana yang harus didahulukan.
2. Macam-macam Kebutuhan
a Kebutuhan menurut Tingkat
intensitasnya:
1)
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat
mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum, dan
berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tinggal atau rumah.
Kebutuhan primer juga disebut sebagai kebutuhan alamiah.
2)
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer
terpenuhi.
3)
Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi
setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal
lain yang tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan sekunder cenderung ke arah
barang prestise di dalammasyarakat, missal : berlian, mobil mewah, dan rumah
megah.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
1)
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misalnya :
makanan, minuman, pakaian, dan olahraga.
2)
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk memenuhi
kepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi, mendengarkan musik, dan
ibadah.
c. Kebutuhan menurut subjeknya
1)
Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan
pemenuhannya dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani membutuhkan
cangkul, siswa membutuhkan buku tulis dan pensil.
2)
Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan oleh kelompok
orang secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan secara bersama-sama,
misal : jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.
d. Kebutuhan menurut waktu
1)
Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini dan
tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang sakit, makan bagi orang
lapar.
2)
Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak terdesak dan
dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini
berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang.
Misalnya orang tua menabung untuk persiapan sekolah anaknya dan asuransi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Ada
beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain
berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut :
a. Peradaban
Peradaban
adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman berbeda. Kebutuhan manusia
pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan primer, misal nenek moyang
berpakaian memakai kulit kayu dan daun-daunan, makan pun cukup ubi-ubian.
Seiring perkembangan peradaban semakin berkembang pula jenis kebutuhan, manusia
membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian terbuat dari bahan yang
bagus.
b. Lingkungan
Lingkungan
termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan
masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami
pegunungan, penduduk pesisir membutuhkan jarring, perahu, dan pancing agar
dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan
cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk bercocok tanam.
c. Adat Istiadat
Adat
istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu/kelompok. Dalam
upacara adat setiap suku mempunyai tata cara tersendiri, jadi berbeda antara
suku yang satu dengan suku lainnya. Misalnya : Pria Jawa memiliki tradisi untuk
menggunakan blangkon, sedangkan pria di daerah lain tidak.
d. Agama
Agama
termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda,
misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang
mengonsumsi daging babi, sedang penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam
upacara keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
B.
Model
pembelajaran example non example:
Contoh
dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan kompetensi dasar
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. guru
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. guru
menempelkan gambar dipapan atau ditayangkan melalui OHP / LCD
3. guru
memberi petunjuk dan member kesempatan pada siswa untuk memperhatikan /
menganalisa gambar
4. melalui
diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil dari diskusi gambar dicatat pada kertas
5. tiap
kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6. mulai
dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai
7. kesimpulan.
C.
Gambar
–gambar
1.1 GAMBAR –
GAMBAR TENTANG KEBUTUHAN MANUSIA
![]() |
|||
![]() |
|||
![Description: DedeSholat2](file:///C:\Users\IBUKMA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.jpg)
![]() |
|||
![]() |
1.2
GAMBAR FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN KEBUTUHAN MANUSIA
![]() |
![]() |
||
![Description: G:\gambar\p47d1fb6c561d1.jpg](file:///C:\Users\IBUKMA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image028.jpg)
![Description: D:\kuliah\SEMESTER 2\KOMPUTER\GAMBAR\BACKGROUND\PH-10033.JPG](file:///C:\Users\IBUKMA~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image030.jpg)
![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
SKENARIO
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tanjung Raya
Materi Pelajaran :
Ekonomi
Pokok bahasan : Kebutuhan Manusia
Kelas / Semester :
X / Gasal
Pertemuan ke : Ke Tiga
Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit
Standar
Kompetensi : Memahami permasalahan ekonomi dalam
kaitannya dengan kebutuhan
manusia, kelangkaan dan system ekonomi.
Kompetensi
Dasar : Mengidentifikasi kebutuhan manusia dan
factor-faktor yang mempengaruhi
perbedaan kebutuhan
Indikator :
1.1.1
Mendeskripsikan pengertian kebutuhan
manusia.
1.1.2
Mengidentifikasi macam-macam kebutuhan
manusia.
1.1.3
Mengindentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perbedaan kebutuhan
manusia.
(Guru masuk ruang kelas dan memulai
pembelajaran)
Guru
: Assalamu`alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Murid:
wa`alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh
Guru
: bagaimana kabarnya siswa semuanya pada hari ini?
Murid
: Alhamdulillah baik bu…
Guru
: Alhamdulillah, apakah ada yang tidak masuk hari ini?
Murid
: ada bu, nana tidak masuk karena sakit bu..
Guru : ya kita do`akan semoga cepat
sembuh dan dapat belajar bersama kembali, sebelum kita mempelajari materi yang
baru, siapa yang masih ingat tentang materi yang telah kita pelajari kemarin,
yaitu tentang uang. Apa itu uang dan apa syarat-syarat uang?
Rafi
: saya bu,,, uang adalah alat pembayaran yang sah
Guru
: iya bagus, kemudian siapa yang tahu apa syarat-syarat uang?
Elsa : saya bu,,, syarat-syarat
uang adalah diakui oleh umum, mudah disimpan, mudah dibawa, mudah dibagi-bagi
dan tidak mudah rusak
Guru : exellen,, kalian mempunyai
daya ingat yang bagus, dan ibu anggap materi uang sudah jelas semua. Siswa
semuanya, dalam kehidupan sehari-hari apakah kita membutuhkan uang?
Murid
: iya bu..
Guru : iya pasti, dengan uang kita
bisa memdapatkan sesuatu yang kita butuhkan. Nah,, pada pertemuan kita kali
ini, kita akan mempelajari tentang kebutuhan manusia, jenis-jenisnya dan juga
factor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan. Sekarang coba kalian
membentuk kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 2-3 orang, untuk lebih
mudahnya diurutkan sesuai tempat duduk.
Murid
: baik bu…
Guru : coba sekarang perhatikan
kedepan pada tampilan layar, ibu mempunyai gambar-gambar tentang kebutuhan
manusia, kalian cermati dan analisa gambar-gambar tersebut kemudian diskusikan
dengan teman sekelompok! (5 menit kemudian)
Sudah selesai?
Murid
: sudah bu,,,
Guru : sekarang gambar yang kedua,
tentang factor-faktor yang mempengeruhi perbedaan kebutuhan manusia. Coba
kalian perhatikan dan diskusikan! (5 menit kemudian) Sudah selesai?
Murid
: sudah bu..
Guru : baiklah jika sudah selesai
semuanya, sekarang coba bacakan hasil diskusi kalian. Dimulai dari Kelompok
satu!
Alfia : kebutuhan manusia adalah
keinginan manusia
terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun
kebutuhan rohani
Guru
: baik, sekarang kelompok dua!
Rina : macam-macam kebutuhan
manusia menurut tingkat intensitasnya, menurut sifatnya, menurut subyeknya, dan
menurut waktunya,,,,
Guru
: bagus, selanjutnya coba kelompok tiga!
Faizn : factor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan manusia adalah peradaban, lingkungan, adat-istiadat dan
agama
Guru : iya betul. Baiklah dari
hasil diskusi masing-masing kelompok kita dapat mengetahui beragam kebutuhan
manusia dan factor-faktor yang mempengaruhinya ( guru menjelaskan materi untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai). Apakah ada yang kurang jelas dan ingin
ditanyakan?
Murid
: tidak ada bu, sudah jelas semua..
Setelah guru menjelaskan pelajaran dan siswa merasa
sudah jelas semuanya, kemudian guru memberikan pertanyaan dan siswa menjawab
setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru. (untuk mengetahui sampai mana
pemahaman siswa).
Guru : bagus, ternyata siswa ibu
ini pandai-pandai ya,,, bisa menjawab semua pertanyaan ibu dengan baik, cukup
sampai disini materi kita hari ini dan
dapat kita simpulkan bahwa kebutuhan manusia adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa
yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani, dan macam-macam
kebutuhan manusia menurut tingkat intensitasnya : primer,
sekunder dan tersier, menurut sifatnya: jasmani dan rohani, menurut subyeknya:
individu dan kelompok, dan menurut waktunya: sekarang dan masa yang akan
datang. Sebelum kita akhiri ada tugas rumah, coba kerjakan latihan soal yang
ada di LKS halaman 9-10, dikumpulkan minggu depan dan tetap semangat dalam
belajar karena dengan ilmu kita dapat menaklukkan dunia dan akhirat. hati-hati
dijalan!
Wasslamu`alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
BAB VI
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas model pembelajaran example non example
dapat disimpulkan bahwa :
1
Model
pembelajaran adalah suatu proses belajar yang tersusun secara sistematis
sehingga tercipta perubahan perilaku individu yang baik dan menciptakan
pembelajaran yang aktif di dalam kelas yakni antara guru dan siswa terjadi
umpan balik seperti menggunakan model pembelajaran example non example
siswa di tuntut untuk aktif dan teliti di dalam menganalisis gambar, sehingga
tujuan pembelajaran tercapai.
2
Model
pembelajaran Examples Non Examples
adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh melalui kasus atau
gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar. Melalui model pembelajaran ini
siswa diharapkan dapat memilih dan menyesuaikan contoh-contoh yang ada melalui
gambar tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3
Model pembelajaran Examples Non Examples memiliki kelebihan yaitu siswa lebih kritis
dalam menganalisa gambar, siswa dapat mengetahui aplikasi dari maetri berupa
contoh gambar dan siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
4
Model
pembelajaran example non example dalam mata pelajaran ekonomi yang
dipelajari adalah melakukan penjelasan materi dari hasil analisis dan diskusi
kelompok siswa terhadap suatu materi dengan menggunakan media gambar dan guru
menjelaskan materi tersebut dari hasil analisis siswa. Sehingga siswa juga
dapat memahami suatu konsep dalam pembelajaran dengan mudah yaitu menganalisis
dengan menggunakan gambar-gambar yang relevan dari suatu materi yang
dipelajarinya.
2.
SARAN-SARAN
Berdasarkan
pembahasan diatas, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1
Hendaknya guru
meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran example
non example
2
Agar guru
menerapkan model pembelajaran example non example bukan hanya pada pelajaran
ekonomi namun dapat diterapkan dalam mata pelajaran lainnya
3
Bagi pemerhati
pendidikan untuk lebih dikembangkan penerapan model pembelajaran example non
example dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
4
Hendaknya bagi
stakeholders yang berprofesi dalam pengembangan model pembelajaran, maka harus
dilakukan inovasi serta kretifitas untuk mewujudkan pembelajaran yang
menyenangkan bagi peserta didik dengan menggunakan salah satu model example
non example
DAFTAR PUSTAKA
Apriani, Atik dan David Indrianto. Implementasi model pembelajaran examples non examples. FKIP PGMI.
IKIP PGRI SUMEDANG. 2010
Agus Suprijono.(2009).Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.
2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dahlan, M.D., dkk. (1984). Model-Model
Mengajar. Bandung:CV Diponegoro.
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahman (Ed), dkk. (2005). Peran
Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung: Alqa
Print.
Udin, Saefudin Sa’ud, 2008. Inovasi
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Melvin L.
Silberman, 2006. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Edisi RevisiDiterjemahkan
oleh Raisul Muttaqin. Bandung: Nusamedia
artikel yang bagus....
ReplyDeletemw tanya,untuk mendapatkan buku "implementasi model pembelajran example non example" dimana?
kirim jawabannya ke sini... zaffrant@gmail.com
terima kasih.
assalamu'alaikum.
ReplyDeletekalau penerapan model pembelajaran examples non examples pada pelajaran matematika bagaimana ya ?
yang implementasi model pembelajaran examples non examples dari atik aprani di bukukan tidak ya ???
ReplyDeletekalau penggunaan gambar itu bagaimna??
ReplyDeletemenggunakan dua gambar antara contoh dan buka contoh
Mau tanya dong bagaimana meberikan gambaran yg bukan non example materi ekonomi semester genap kelas x, tentang BUMN dan bums ya terimakasih buaolnya buat skripsinjuga tolong bantuannya
ReplyDeleteHarrah's Philadelphia - Mapyro
ReplyDeleteHarrah's Philadelphia Casino & Hotel. 영천 출장안마 777 Harrah's 부천 출장마사지 Blvd 청주 출장마사지 Chester, PA 군포 출장샵 19013. Directions. 양주 출장마사지 Harrah's Philadelphia Casino & Hotel is set 1.6 miles from
How to Play Pai Gow Poker | BetRivers Casino - Wolverione
ReplyDeletePai Gow Poker is herzamanindir an communitykhabar online version of a traditional 출장샵 table worrione.com game in which players place bets in the background. Pai Gow Poker uses only the symbols 토토 사이트 도메인 from a